Rabu, 17 Oktober 2012

INSTALASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK

Dalam melakukan instalasi terdiri dari tiga katagori:
1. Instalasi Perangkat Keras
2. Instalasi Perangkat Lunak
3. Troubleshooting
INSTALASI
A. Instalasi Perangkat Keras
1. Pastikan kita memiliki ground yang baik, tegangan antara minus dan ground harus tidak
lebih dari 1 Volt dan tahanan antara minus dan ground sekitar 1 Ohm (dihitung dengan
alat Merger). Ground yang baik akan menjamin kelangsungan peralatan.Lakukan
penarikan kabel UTP Cat 5 ke setiap bagian yang memerlukan sambungan akses
intranet dan internet.
2. Sebaiknya, kabel UTP Cat 5 dipasang di dalam tempat yang terlindung dari panas dan
hujan, dan jika harus keluar ruangan, sebaiknya gunakan pipa paralon untuk melindungi
kabel tersebut.Sebetulnya, untuk peletakan kabel diluar, kita dapat mengggunakan jenis
STP yaitu Shielded Twisted Pair yang bagian luarnya dilindung oleh bahan yang tahan
terhadap cuaca. Harga STP sekitar dua kali lipat UTP, jadi lebih murah jika kita
menggunakan pipa paralon untuk menahan dari panas dan hujan.
3. Berdasarkan standar internasional, bentangan kabel UTP Cat 5 yang diperkenankan,
maksimum adalah 100 meter, jadi jika lebih dari 100 meter, kita harus meletakan satu
switch sebagai repeater.
4. Penarikan kabel dilakukan dengan mengikuti topologi star, yaitu seluruh kabel menuju ke
satu titik.
5. Pastikan kita memberikan tanda atau kode yang sama pada kedua titik kabel yang kita
tarik, supaya dapat memasang konfigurasi dengan baik.
6. Letakan Switch, Server, PC Router dan peralatan utama lainnya di satu tempat yang
tidak berjauhan, supaya mudah di pelihara dengan baik. Di titik pusat distribusi jaringan
(biasanya disebut NOC - Network Operation Centre) dipasang UPS, sebagai perangkat
yang akan menyuplai listrik kalau aliran PLN terputus.
7. Kabel UTP Cat 5 yang sudah ditarik ke ruang NOC dapat segera dipasang konektornya
dengan menggunakan Crimping Tool.
8. Pastikan pemasangan konektor mengikuti kaidah-kaidah yang betul, yaitu kabel harus
masuk ke badan konektor dengan baik, berikut kabel pelindungnya, lalu kita harus
mendorong secara paksa kabelnya, agar kontak dengan pin konektor sempurna, dan kita
harus menjepit konektor dengan sekuatnya, supaya kabelnya tidak lepas. Kwalitas
bandwidth yang dialirkan kabel akan tergantung pekerjaan yang kita lakukan disamping
kwalitas konektor.
9. Pemasangan konektor ke kabel mengikuti konfigurasi kabel straight-thru.
10. Setelah semua kabel UTP Cat 5 siap untuk dipasang, maka mulai pemasangan dari sisi
client-nya, terus berurutan sampai ke switch-nya.
11. Setelah seluruh jaringan tersambung secara perangkat keras, ikuti langkah di bagian
Perangkat Lunak untuk melakukan penomoran IP Address, sekaligus penentuan
bandwidth di setiap komputer nantinya.
12. PC Router dipasang diantara Manageable Switch dan Kabel UTP Cat 5 yang dari
operator (sambungan dari Jardiknas Pusat).
13. PC Router berisi CD ROM program router IPCOP, fungsinya adalah melakukan routing,
sehingga IP Address yang dikirim hanya satu dari Jakarta, dapat dilipat gandakan
menjadi 254 dan memungkinkan kita memasang 254 komputer dalam jaringan tersebut.
Selain menggandakan IP Address melalui fungsi yang disebut NAT (Network Address
Translation), fungsi PC Router adalah untuk membatasi pemakaian bandwidth dari setiap
komputer, supaya teratur dan tidak saling menerobos jaringan yang ada.
14. PC Router dijalankan dengan menggunakan metode web base, jadi dapat diakses oleh
Internet Explorer atau Mozilla, dan dilakukan pengaturan-pengaturan yang diinginkan
melalui fungsi dan folder-folder yang sudah disediakan. Dengan adanya PC Router ini,
maka bandwidth yang datang dari Jakarta yang besarnya 512Kbps misalnya, dapat
dibagi secara merata ke semua komputer, termasuk server yang dapat diakses dari luar
dengan menggunakan fungsi DMZ (D-Militerization Zone).
15. Pada komputer client sebaiknya dipasang dan di set IP Addressnya secara tetap, jangan
menggunakan fungsi DHCP (Dynamic Host Control Program) yang nantinya akan sulit
untuk melakukan pemantauan dan troubleshooting.
16. Setelah selesai melakukan pemasangan jaringan, ada baiknya membuat dokumentasi
agar dalam penelusuran perbaikan nantinya kita tidak mengalami kesulitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar